SELAMAT DATANG DI BLOG BADAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN [ JL.MUSTAFA KEMAL No. 46 - TELP. (0727) 323326 KALIANDA _LAMPUNG SELATAN ]

Senin, 30 April 2012

Mengenal Tiwul Lebih Dekat Sebagai Pengganti Nasi


Tiwul adalah makanan tradisional yang berbahan baku utama tepung gaplek. Gaplek berasal dari singkong (Manihot utilissima sp) dari varietas apapun yang diawetkan melalui tahapan pembuangan kulit (pengupasan) dan pengeringan hingga kadar air maksimal 14%. Tiwul dikonsumsi sebagai makanan pokok penganti nasi setelah padi dan jagung serta digunakan sebagai makanan cadangan oleh sebagian masyarakat. Sebagai makanan pokok, kandungan kalorinya masih dibawah beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras.

Makanan pokok pengganti nasi yang berbahan dasar ketela pohon atau singkong ini mempunyai cita rasa gaplek yang sangat khas dan unik dan memiliki tekstur sedikit lebih kenyal dibanding nasi.


  1.  Proses Pembuatan Tiwul Instan
    1. Pembuatan Tiwul dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    2. Gaplek direndam sehari semalam, air rendaman diganti dan gaplek direndam lagi.  Perendaman dapat memakan waktu dua hari dua malam tergantung tingkat kekeringan gaplek.
    3. Gaplek yang telah direndam selanjutnya digiling halus.
    4. Adonan dalam keadaan lembek diayak dengan ayakan lubang berukuran 0,3-0,5cm menjadi butiran
    5. Butiran dijemur setengah hari
    6. Butiran setengah kering tersebut lalu ditepatkan di kukusan bambu di atas dandang lalu dikukus hingga matang yang ditandai dengan perubahan warna putih menjadi kuning kecoklatan
    7. Pendinginan dilakukan dengan cara meletakkan tiwul secara merata pada lembaran anyaman bambu selama 12 jam lalu   dijemur
        


      " KONSUMSI & PENGANEKARAGAMAN PANGAN "

Kamis, 26 April 2012

PENTINGNYA MUTU, GIZI DAN KEAMANAN PANGAN PADA PRODUK PANGAN

Masa depan bangsa dapat dipertahankan apabila didukung oleh upaya pembangunan yang dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas hidup masa depan yang lebih baik dari masa kini. Ketersediaan pangan sebagai salah satu faktor yang mendukung upaya pembangunan,Pangan termasuk kebutuhan dasar terpenting dalam kehidupan manusia, pangan yang aman, berrmutu dan bergizi adalah hak setiap orang. Penjamin pangan yang bermutu dan aman merupakan tanggung jawab bersama antar pemerintah, industri pangan dan konsumen sesuai dengan fungsinya masing - masing. Dibidang pangan kita memerlukan sesuatu yang lebih baik.untuk masa depan yang akan datang yaitu pangan yang aman untuk di konsumsi,lebih bermutu, bergizi dan lebih mampu bersaing dalam pasar global. Kebijakan keamanan pangan ( food safety ) dan pembangunan gizi nasional ( food nutrient ) merupakan bagian integral dari kebijkan pangan nasional termasuk penggunaan bahan tambahan pangan, Praktik - praktik yang salah telah menyebabkan seringnya bahan kimia yang dilarang digunakan untuk pangan  seperti formalin, boraks dan pewarna tekstil masuk kedalam pangan,demikian juga cemaran bahan lainnya seperti residu pestisisa dan bahan berbahaya yang kontak dengan pangan,dibandingkan dengan cemaran mikroba, cemaran kimia umumnya tidak mudah terlihat dalam kurun waktu yang relatip panjang, bahkan mungkin sesudah beberapa tahun mendatang dalam bentuk kelainan - kelainan seperti kerusakan ginjal, kelainan reproduksi atau bahkan menimbulkan kanker.

"MUTU & KEAMANAN PANGAN" 

Senin, 23 April 2012

TIPS TERHINDAR DARI PESTISIDA


Sayur dan buah adalah makanan yang sangat menyehatkan yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayur dan buah yang tinggi serat dapat memperlancar metabolisme tubuh, selain itu sayur dan buah juga mengandung banyak vitamin penting untuk pembentukan jaringan tubuh dan memperkuat fungsi organ. Akan tetapi, tanpa kita sadari, sayuran dan buah dapat mengandung zat berbahaya. Loh, koq bisa?Sayuran organik yang dikelola dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tidak akan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Akan tetapi, karena banyaknya serangan hama, petani pun menggunakan pestisida untuk mengontrol hama yang menyerang areal pertanian. Penggunaan pestisida harus diatur dengan hati-hati, jika dilakukan dengan serampangan dan tidak berdasarkan dosis yang tepat, pestisida dapat menimbulkan keracunan baik bagi yang menyemprotkannya ataupun yang tanpa sengaja mengkonsumsinya. Survey mengejutkan dari departemen kesehatan Pekanbaru bahwa pada tahun 2007 sebanyak 446 orang meninggal dunia karena keracunan pestisida. Hal ini terjadi karena petani kurang memiliki pengetahuan untuk menggunakan pestisida.
Akan tetapi, bahaya pestisida tidak hanya mengancam petani yang menyemprotkannya saja. Pestisida yang menempel pada sayuran dapat berbahaya untuk keluarga, terutama untuk anak yang masih sangat rentan kesehatannya. Dalam dosis tertentu, penggunaan pestisida untuk tanaman buah dan sayur masih dapat ditolerir tubuh. Namun bila jumlahnya berlebihan maka dapat mengancam kesehatan, seperti menyebabkan kanker, ADHD pada anak, gangguan sistem saraf, gangguan tiroid dan melemahkan sistem kekebalan tubuh.

Untuk membersihkan pestisida yang menempel pada sayuran, kita dapat melakukan beberapa tips berikut :
  1. Gunakan air bersih yang matang dan mengalir untuk membersihkan sayuran. Jangan gunakan air yang diam, karena air yang diam (direndam) justru akan membuat racun yang sudah larut menempel lagi pada sayuran. Bilaslah sayuran dengan air yang bersih. Dari hasil eksperimen, proses pembilasan ini dapat menghilangkan residu pestisida mencapai 70% untuk pestisida jenis karbaril dan 50% untuk pestisida jenis DDT.
  2. Pada saat mencuci sayuran, jangan lupa untuk mencuci semua bagian sayuran, bahkan termasuk bagian dalam. Petani sering menyemprotkan pestisida ke bagian dalam sayuran, seperti pada kubis pada bagian krop yang dimakan, untuk mencegah hama. Buang bagian terluar dari sayuran berdaun.
  3. Gunakan sikat gigi atau sikat yang lembut untuk membersihkan pestisida dari buah dan sayur, serta tetap gunakan air yang mengalir.
  4. Selain pencucian, perendaman dengan air panas (blanching) berisi garam juga akan mengurangi kandungan pestisida.
  5. Sayuran mentah mungkin mengandung residu pestisida lebih tinggi. Oleh karenanya, masaklah dulu sayuran dengan baik. Pemasakan atau pengolahan yang baik dalam terbukti dapat menekan tekanan kandungan residu pestisida pada sayuran.
Jika kita ingin yakin 100% sayuran yang kita makan tidak terkontaminasi pestisida atau zat berbahaya lainnya, kita dapat menggunakan bahan makanan organik yang aman untuk kesehatan.

"MUTU & KEAMANAN PANGAN"